BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Fluida memegang peranan penting
dalam setiap aspek kehidupan. Kita meminumnya, bahkan dapat berenang
didalamnya. Fluida bersikulasi dalam tubuh kita dan mengatur keadaan cuaca
kita. Pesawat udara terbang melaluinya ; kapal mengapung diatasnya. Fluida
adalah zat yang dapat mengalir ; kita gunakan istilah fluida untuk caiaran dan
gas. Umumnya kita beranggapan bahwa gas merupakan sesuatu yang mudah ditekan
sedangkan cairan hampir-hampir tidak dapat ditekan, meskipun ada pengecualian
untuk kasus tertentu.
Dinamika fluida
adalah tentang fluida yang bergerak, yang jauh lebih kompleks. Bahkan dinamika
fluida ini merupakan cabang mekanika yang paling kompleks. Untungnya, kita
dapat menganalisis beberapa keadaan penting dengan menggunakan model-model
ideal sederhana dan prinsip-prinsip umum seperti hukum Newton dan kekekalan
energi. Meskipun demikian, kita hanya akan membahas sedikit saja topik yang
luas dan menarik ini.
Ketika fluida (
baik cair maupun gas ) berada dalam keadaan tenang, fluida akan memberikan gaya
yang tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya, seperti dinding bejana atau
benda yang tercelup dalam fluida. Ini merupakan gaya yang anda rasakan menekan
kaki anda, ketika anda menjuntaikannya kedalam kolam renang. Ketika fluida
secara keseluruhan berada dalam keadaan tenang, molekul-molekul yang
menyusunnya tetap bergerak ; gaya yang diberikan fluida adalah akibat tumbukan
molekul-molekul dengan lingkungannya.
Komponen hidrolik dalam system pemindah tenaga
dengan system hidrolik sangat penting untuk diketahui, fungsi dan cara
kerjanya. Pembacaan symbol symbol hidrolik sangatlah sederhana namun sangat
lengkap dan mewakili sesuai dengan kerja komponen yang sebenarnya. Sebagai
contoh pada symbol pompa, maka symbol digambar sama persis dengan cara kerja
pompa yang sebenarnya .
1.2 Tujuan
Percobaan
- Untuk
mengetahui prinsip kerja hidrolik
- Untuk
mengetahui aplikasi hidrolik kit
- Untuk
mengetahui komponen-komponen hidrolik.
BAB
II
DASAR TEORI
Hidrolika
berasal dari kata hydor dalam bahasa Yunani yang berarti air. Dengan demikian
ilmu hidrolika dapat di defenisikan sebagai cabang dari ilmu teknik yang
mempelajari perilaku air baik dalam keadaan diam maupun bergerak. Sudah sejak
lama ilmu hidrolika dikembangkan di Eropa, yang pada waktu itu digunakan
sebagai dasar dalam pembuatan bangunan-bangunan air. Ilmu tersebut dikembangkan
berdasarkan pendekatan empiris dan eksperimental, dan terutama hanya digunakan
untuk mempelajari perilaku air, sehingga ruang lingkupnya terbatas. Dengan berkembangnnya
ilmu aeronotika, teknik kimia, mesin, sipil pertambangan dan sebagainya, maka
diperlukan ilmu dengan tinjauan yang lebih luas. Keadaan ini telah mengantarkan
para ahli untuk menggabungkan ilmu hidraulika eksperimen dengan hidrodinamika
klasik, dan ilmu baru tersebut dikenal dengan mekanika fluida. Ilmu mekanika
fluida mempunyai ruang lingkup yang lebih luas, yaitu mempelajari perilaku
fluida baik dalam bentuk zat cair maupun gas.
Hidrolika
dapat dibedakan dalam dua bidang yaitu hidrostatika yang mempelajari zat cair
dalam keadaan zat cair dalam keadaan diam, dan hidrodinamika yang mem[e;akaro
zat cair yang bergerak. Di dalam hidrodinamika dipelajari zat cair ideal, yang
tidak mempunyai kekentalan dan tidak termampatkan. Sebernarnya zat cair ideal tidak
ada di alam. Tetapi anggapan zat cair ideal perlu dilakukan terutama untuk
memudahkan analisis perilaku gerak zat cair. Air mempunyai kekentalan dan
penempatan (pengurangan volume karena pertambahan tekanan) yang sangat kecil,
sehingga pada kondisi tertentu dapat
dianggap sebagai zat cair ideal.
Ilmu
hidrulika mempunyai arti penting mengingat air merupakan salah satu jenis
fluida yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air sangat di perlukan dalam
kehidapan sehari-hari seperti air minum, irigasi, pembangkit listrik dan lain
sebagainya. Perencanaan bangunan air untuk memanfaatkan dan mengaturnya
merupakan bagian dari teknik hidro yang termasuknya dalam bidang teknik sipil.
Bidang teknik hidro masih dapat di bagi beberapa bidang berikut ini
1.Hidrologi terapan yang
merupakan aplikasi dari prinsip prinsip hidrologi seperti hidrometeorogi,
pengembagnan air tanah, perkiraan debit sungai hidrologi perkotaan, dan
sebagainya.
Pada
zaman Mesir kuno dan Babilonia, teknik hidraulika telah dipraktekkan dalam kehidupan
sehari hari-hari. Bangunan-bangunan irigasi dan drainasi seperti bendungan,
saluran, akuaduk, dan sebagainya telah dibangun pada tahun 2500 sebelum masehi.
Pada masa tersebut juga telah dibuat saluran besar dari Laut Tengah ke Laut
Merah. Sekitar tahun 1400 sebelum masehi dibuat saluran serupa dari Sungai Nil
ke Laut Merah.
Sejarah
ilmiah ilmu hidraulika dimuat oleh Archimedes (287-212 SM) yang mengemukakan
hokum benda terapung dan teori yang mendukungnya. Pada masa kekaisaran Romawi,
beberapa saluran/terowongan air dibangun setelah diketahuinya hokum-hukum
aliran air. Sesudah kemunduran kekasisaran Romawi (474 M), perkembangan ilmu
hidraulika berhenti hamper 1000 tahun.
Ilmu
hidraulika mulai berekembang lagi, ketika Leonardo da Vinci (1452-1519) melakukan
penelitian mengenai aliran melalui saluran terbuka, gerak relatif fluida dan
benda yang terendam dalam air, gelombang, pompa hidraulis, dan lain sebagainya.
Pada masa tersebut muncul juga seorang ahli matematika Belanda yaitu Simon
Stevin (1548-1620) yang menyumbang perkembangan ilmu hidraulika. Hasil karyanya
yang dipublikasikan pada tahun 1586 memberikan analisis gaya yang dilakukan
oleh zat cair pada bidang terendam. Prinsip hidrostatika yang dikemukakan yaitu
: pada bidang horizontal yang terendam di dalam zat cair bekerja gaya yang
besarnya sama dengan berat kolom zat cair di atas bidang tersebut. Selain itu
juga perlu di ingat karya dari Galileo (1564-1642) yang menemukan hokum benda
jatuh dalam zat cair. Masa antara Leonardo da Vinci sampai dengan Galileo
disebut dengan zaman Renaisance.
Pada
zaman setelah renaissance dapat dicatan Evangelista Torricelli (1608-1647),
murid Galileo, yang menemukan kecepatan aliran melalui lobang. Selanjutnya Edme
Mariotte (1620-1684) menentukan secara ekperimental nilai koefisien debit pada
lobang. Pada masa yang sama Robert Hooke (1635-1703) yang terkenal dengan teori
elastisitas meneliti tentang anemometer dan baling-baling yang akhirnya menjadi
dasar dalam pengembagnan baling-baling kapal. Antoli parent (1666-1716)
mempelajari kincir air dan mencari hubungan antara kecepatan roda dan kecepatan
air untuk mendapatkan rendemen maksimal. Pada tahun 1692 Varignon menemukan
pembuktian secara teoritis theorem Terricelli untuk aliran melalui lobang.
Pada abad ke 17 ilmu matematikan dan mekanika
mulai dikembangkan dalam ilmu hidraulika. Blaise Pascal (1623-1662) seorang
ahli matematika terkenal memberikan sumbangan yang sangat penting pada bidang
hidraulika dengan teori hidristatika. Hukum Pascal tersebut menyatakan bahwa
zat cair diam, tekanan hidrotatis pada suatu titik adalah sama dalam segala
arah. Sir Isaac Newton (1642-1728) ahli fisika terkenal juga memberikan
sumbangan pada ilmu hidraulika dengan merumuskan hokum aliran fluida viskos
(kental) yaitu bentuk hubungan antara tegangan geser yang terjadi dan graidien
kecepatan.
Pada
decade kedua dari abad ke 18, karena pengaruh matematka terapan ke teknik
praktis, perkembangan ilmu hidraulika mengalami perubahan. Hidraulika teoritis
terpisah dengan hidraulika praktis. Hidraulika teoritis dikebangkan menjadi
ilmu hidrodinamika. Kelahiran ilmu hidrodinamika tidak lepas dari sumbangan
empat ahli matematika pada abad ke 18 yaitu Daniel Bernouli, Leonard Euler,
Clairault dan Jean d’Alembert. Hidrodinamika merupakan aplikasi imu matematika
untuk analisis aliran fluida. Ilmu ini mempelajari gerak zat cair ideal.
Bernouli mengemukakan hokum kekekalan energy dan kehilangan energy selama
pengaliran. Studi matematis yang dilakukan oleh d’Alembert dan Clairault yang
kemudian disempurnakan oleh Euler merupakan dasar dari ilmu hidraulika.
Persamaan yang menggambarkan aliran fluida ideal dikenal dengan persamaan
Euler. Rintisan keempat ahli tersebut kemudian dilanjutkan oleh banyak ahli.
Perkembangan
hidraulika terpisah dengan studi hidraulika ekperimen yang juga berkembang
sangat pesat dengan abad ke 18 dan ke 19 . Henri pitot menemukan alat untuk
menentukan dan mengukur kecepatan aliran zat cair, dan alat tersebut di kenal
sebagai tabung pitot. Antoni Chezy juga mempelajari tahanan idraulis yang
dikemudian dikenal dengan rumus Chezy untuk aliran melalui saluran terbuka.
Jean borda mempelajari aliran melalui lobang dan orang pertama yang
menggunakan secara eksplisit dalam
rumus-rumus hidraulika. Dapat disebut disini beberapa ahli seperti Jean.
(
Bambang Triatmodo)
Tekanan
yang dipakaikan kepada suatu fluida tertutup diteruskan tanpa berkurang
besarnya kepada setiap bagian fluida dan dinding-dinding yang berisi fluida
terbut. Hasil ini adalah suatu konsekuensi yang perlu dari hokum-hukum mekanika
fluida dan bukan merupakan sebuah prinsip yang bebas.
Walaupun
kita sering menganggap cairan sebagai tak termampatkan, namun ternyata cairan
tersebut adalah seikit termanpatkan (slightly compressible). Ini berarti bahwa
suatu perubahan tekanan yang dipakaikan kepada satu bagian cairan menjalar
melalui cairan sebagai sebuah gelombang dengan laju bunyi di dalam cairan
tersebut. Sekali gangguan tersebut telah lenyap dan kesetimbangan telah
dihasilkan, maka didapatkan bahwa prinsip pascal berlaku. Prinsip tersebut
berlaku untuk gas-gas dengan sedikit komplikasi mengenai tafsiran yang
disebabkan oleh perubahan volume yang besar yang dapat terjadi bila tekanan
pada gas yang dibatasi diubah.
Prinsip
Archimedes adalah juga suatu konsekuensi yang perlu dari hokum-hukum statika
fluida. Bila sebuah benda seluruhnya atau sebagainya di celupkan di dalam suatu
fluida (baik suatu cairan maupun suatu gas) yang diam, maka fluida tersebut
mengerahkan tekanan pada tiap-tiap bagian permukaan benda yang bersentuhan
dengan fluida tersebut. Tekanan tersebut adalah lebih besar pada bagian benda
yang tercelup lebih dalam. Resultan semua gaya adalah sebuah gaya yang mengarah
ke atas yang dinamakan kakas apung (buoyancy) dari benda yang tercelup
tersebut. Kita dapat menentukan besar dan arah gaya resultan ini secara
sederhana sebagai berikut.
Tekanan
pada setiap bagian permukaan benda sudah tentu tidak bergantung pada bahan
benda. Maka , marilah kita misalkan bahwa benda tersebut atau sebanyak bagian
benda yang tercelup diganti oleh fluida yang menyerupai lingkungannya. Fluida
ini akan mengalami tekanan-tekanan yang beraksi pada benda yang tercelup
tersebut dan akan berada dalam keadaan diam. Maka gaya resultan yang mengarah
ke atas pada benda tersebut akan menyamai beratnya dan akan beraksi secara
vertical yang arahnya ke atas melalui pusat gravitasnya. Dari sini diperoleh
prinsip Archimedes , yakni, bahwa sebuah benda yang seluruhnya atau sebagiannya
tercelup di dalam suatu fluida akan diapungkan ke atas dengan sebuah gaya yang
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Kita telah
melihat bahwa gaya tersebut beraksi secara vertical ke atas melalui pusat
gravitasi fluida sebelum pemindahan fluida. Titik yang bersangkutan di dalam
benda yang dicelupkan tersebut dinamakan pusat daya apung (center of buoyancy).
Evangelista
Torricelli (1608-1647) membuat satu metoda untuk mengukur tekanan atmosfer
dengan diciptakan olehnya barometer air raksa di dalam tahun 1643. Barometer
air raksa tersebut adalah sebuah tabung gelas yang panjang yang telah diisi
dengan air raksa dan dibalikkan di dalam sepiring air raksa, seperti didalam.
Ruang di atas kolom air raksa hanya mengandung uap air raksa , yang tekanannya
adkaah begitu kecil pada temperature biasa sehingga tekanan tersebut dapat
diabaikan besarnya, mudah diperlihatkan.
Kebanyakan
alat pengukur tekanan menggunakan tekanan atmosfer sebagai tingkat referensi
dan mengukur perbedaan di antara tekanan sesungguhnya dan tekanan atmosfer,
yang dinamakan tekanan tolok (gauge pressure). Tekanan sesunggguhnya di sebuah
titik di dalam suatu fluida dinamakan tekanan absolute (absolute pressure).
Tekanan tolok diberikan baik di atas maupun dibawah tekanan atmosfer.
Tekanan
atmosfer di suatu titik secara numeric adalah sama dengan berat kolom udara
sebanyak satu satuan luas penampangnya yang membentang dari titik tersebut ke
puncak atmosfer. Maka , tekanan atmosfer di suatu titik, akan berkurang dengan
ketinggian. Dari hari ke hari aka nada variasi-variasi tekanan atmosfer karena
atmosfer tersebut tidaklah static. Kolom air raksa did ala barometer akan
mempunyai tinggi sebesar kira-kira 76 cm di permukaan laut yang berubah dengan
tekanan atmosfer. Suatu kenyataan yang ekivalen dengan tekanan yang dikerahkan
oleh persis 76 cm air raksa pada 0 derajat celcius dibawah gravitasi standart.
Seringkali
tekanan-tekanan dispersifikasikan dengan memberikan tinggi kolom air raksa,
pada 0 derajat celcius dibawah gravitas standart yang mengerahkan tekanan yang
sama. Inilah asal mulanya pernyataan tekanan “sentimeter air raksa atau tekanan
inci air raksa” . Akan tetapi, tekanan adalah perbandingan gaya kepada luas,
dan bukannya suatu panjang.
Torricelli
menjelaskan eksperimennya dengan barometer air raksa di dalam surat-suratnya di
dalam tahun 1644 kepada kawannnya Michelangelo Ricci di Roma. Di dalam surat
tersebut dia menyatakan bahwa tujuan penyelidikannya bukanla sekedar untuk
menghasilkan suatu vakum, tatapi untuk membuat sebuah alat yang memperlihatkan
mutasi udara, yang sebentar lebih berat dan lebih rapat, dan yang sebentar
lebih ringan dan jarang. Setelah mendengar eksperimen yang dilakukan oleh orang
Italia tersebut, Blaise Pascal di Prancis mengemukakan alasan bahwa juka kolom
air raksa diteggakkan ke atas hanya karena tekanan udara, maka kolom tersebut
seharusnya lebih pendek pada ketinggian yang lebih besar. Dia mencobanya pada
sebuah menara gereja di Paris tetapi menghendaki hasil- hasil yang lebih
memberikan kepastian, dia menuliskan kepada iparnya untuk mencoba eksperimen
tersebut kepada Puy de Dome sebuah gunung yang tinggi di Auvergne. Tinggi air
raksa terdapat berbeda sebesar 3 inci yang menggairahkan kita dengan kekaguman
dan keheranan. Pascal sendiri membuat sebuah barometer dengan menggunakan
anggur merah dan sebuah tabung gelas yang panjangnya 46 kaki.
Hal
yang terutama pentingnya mengenai eksperimen ini pada waktu itu adalah
realisasi yang dihasilkan yakni bahwa suatu ruang vakum dapat diciptakan.
Aristoteles mempercayai bahwa vakum tidak terdapat, dan sampai zamannya seorang
penulis seperti Descrates pun mempunyai pandangan yang sama. Selama 2000 tahun
para ahli falsafah berbicara mengenai ketakutan yang dimiliki alam untuk
mempunyai ruang hampa ketakutan akan vakum (horror vacui). Karena ini maka alam
dikatakan mencegah pembentukan vakum dengan menyita segala sesuatu yang di
dekatnya dan bersama-sama akan segera mengisi setiap ruang yang dikosongkan.
Maka air raksa atau anggur harus mengisi tabung yang terbalik karena “alam
benci akan vakum” . Eksperimen-eksperimen Torricelli dan Pascal telah
memperlihatkan bahwa ada pembatasan terhadap kemampuan alam untuk mencegah
vakum. Torricelli dan Pascal waktu itu telah menciptakan suatu sensasi. Tujuan
untuk menghasilkan vakum menjadi lebih nyata di dalam praktek melalui
pengembangan pompa oleh Otto van Guericke di Jerman sekitar tahun 1650 oleh
Robert Boyle di Inggris sekitar tahun 1660. Walaupun pompa-pompa ini secara
alat untuk melakukan eksperimen. Dengan sebuah pompa dan sebuah botol gelas,
maka suatu ruang eksperimental dapat disediakan di dalam mana untuk mempelajari
bagaimana sifat kalor, cahaya, bunyi, dan kelak sifat listrik dan magnet,
dipengaruhi oleh atmosfer yang semakin renggang. Walau sekarang inipun kita
tidak dapat mengeluarkan seluruh jejak gas dari sebuah tabung tertutup, namun
orang-orang yang melakukan eksperimen pada abad ke 17 telah membebaskan ilmu
pengetahuan dari momok ketakutan akan vakum dan telah mendorong usaha-usaha untuk
menciptakan system-sistem yang sangat vakum.
Sangat
menarik halnya, di dalam beberapa decade di dalam abad ke 17 tidak kurang dari
enam alat penting di kembangkan. Alat – alat tersebut adalah barometer, pompa
udara, jam bandul, teleskop, mikroskop, dan thermometer. Semuanya alat tersebut
telah membangkitkan gairah keajaiban dan keingintahuan.
Manometer
tabung terbuka mengukur tekanan tolok. Manometer tersebut terdiri dari sebuah
tabung yang berbentuk U yang berisi cairan, sebuah ujung tabung adalah terbuka
ke atmosfer dan ujung yang lainnnya dihubungkan kepada sebuah system (tangki)
yang tekanannya p akan kita ukur.
Jadi
tekanan tolok adalah sebanding dengan perbedaan tinggi dari kolom-kolom cairan
di dalam tabung U. Jika tabung tersebut berisi gas di bawah tekanan tinggi,
maka suatu cairan yang rapat seperti air raksa digunakan di dalam tabung
tersebut; air dapat digunakan bila terlibat adalah tekanan gas rendah
(David
Halliday )
Variasi
tekanan suatu cairan statis mempertimbangkan perbedaan suatu unsur cairan statis yang ditunjukkan.
Unsur itu sangat kecil, kita dapat berasumsi bahwa kepadatan cairan di dalam
unsur adalah tetap. Beranggapan tekanan di pusat unsur P dan dimensi unsur pada
unsur cairan di arah yang vertikal adalah tindakan gaya berat pada massa di
dalam unsur, dan kekuatan permukaan memancarkan dari melingkupi cairan dan
bertindak pada sudut 90 derajat termasuk puncak, alas, dan sisi unsur itu.
Karena cairan pada posisi diam, unsur adalah di dalam keseimbangan dan tambahan yang
bertintak pada unsur itu di dalam manapun arah harus nol. ( Robert Daugherty )
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Bahan
3.1.1
Peralatan
dan Fungsi
1. Hydraulic
power pack
Fungsi :
sebagai sumber energi
2.
Pressure relief valve
Fungsi : untuk
mengatur tekanan fluida
- 4/3 way DCV
Fungsi : mengatur fluida akan melakukan kerja dengan
3 kebebasan yaitu mengarahkan ke kiri, ke kanan dan netral untuk motor dan
naik, turun dan netral untuk beban 4kg
- 4/2 way DCV
Fungsi : mengatur fluida akan melakukan kerja dengan
2 kebebasan yaitu mengarahkan ke kiri atau ke kanan untuk motor dan naik-turun
untuk beban 4kg
- Counter ballance / squence valve
Fungsi : mengartur tekanan untuk mengurutkan kerja
yaitu menggerakkan cylinder hydraulic yang satu dan yang lain
- Pilot operated
Fungsi : agar
cairan dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya
- Flow control valve
Fungsi :
sebagai media untuk mengontrol atau mengendalikan kecepatan datangnya fluida
- Motor
Fungsi : sebagai media untuk menampilkan arah gerak
aliran fluida apakah searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam
- Beban 4kg
Fungsi :
sebagai beban dalam percobaan
- Double acting cylinder
Fungsi :
tabung yang memiliki 2 fungsi yaitu menaikkan dan menurunkan beban
- Selang
Fungsi :
sebagai media saluran fluida (air)
3.1.2 Bahan dan Fungsi
1. Air (aqua)
Fungsi : Sebagai bahan fluida yang digunakan
3.2 Prosedur Percobaan
1. Disiapkan
peralatan yang akan digunakan .
2. Dimasukkan air yang bersih ataupun aqua kedalam mesin pompa .
3. Dihubungkan mesin pompa ke hidrolik kit dengan menggunakan selang .
4. Dirangkai hidrolik kit untuk mendapatkan energi yang kita butuhkan .
5. Dicatat setiap rangkaian yang dibuat .
6. Dikembalikan alat ketempat semula .
BAB IV
-
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1.Prinsip
kerja hidrolik kit :
Prinsip
dasar di balik semua system hidrolik ini sebenarnya sangat lah sederhana yaitu
gaya yang diberikan pada satu titik akan di pindahkan ke titik yang lain dengan
mengunakan cairan yang di mamfatkan. Cairan yang bias digunakan adalah air
aqua. Tekanan hidrolik menggunakan sebuah pompa.di dalam tangki hidrolik yang
digerakan oleh sebuah motor yang terpasang vertical diatas tangki hidrolik.air
di dorong oleh radial piston pump melalui sebuah check valve yang berfungsi
agar air hidrolik tidak kembali ke pompa penghisap menuju ke pressure control
velve. Air yang berada di dalam pressure control valve dapat di atur secara
manual oleh sebuah hand control valve,apabila system otomatis maju mundur tidak
bias bekerja lagi atau rusak. Tekanan minyak dalam pressure control valve di
gabung dengan sebuah solenoid unloading valve yang di pasang diatas manifold
block mendapat perintah dari amplifier card untuk membuka katupnya pada saat
beban 4 Kg naik dan menutupnya pada saat beban 4 Kg turun.sehingga sumbu
silinder dapat maju mundur sesuai beban yang distel di amplifier card yang
dapat mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam
kotak starter.silinder hidrolik mempunyai dua jalur sambungan,satu didepan dan
satu dibelakang.tekanan minyak yang masuk ke jalur depan,sumbu silinder
hidrolik nya mundur,dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
Air hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik
ke dalam tangki hidrolik,air hidrolik harus tetap bersih dan tidak
berkurang.Untuk menambah tekanan hidrolik dapat dibuka denagn cara memutar baut
yang terdapat di pressure control valve.secara perlahan-lahan hingga mencapai
45 bar.untuk mengetahui besarnya tekanan air.
2.
Aplikasi hidrolik kit :
Di
bidang Industri
· alat press
· mesin pencetak plastik
· mesin pencetak logam
· pesawat angkat (lift,
katrol)
· robots
Di
bidang Kendaraan
· bolduser
· traktor
· car lift
· dongkrak hidrolik
· dump truck
· komponen-komponen kendaraan
( power steering, rem )p>
Di bidang Penerbangan
· penggerak alat-alat kontrol
· penggerak roda
· pengangkat peralatan
3.Komponen-komponen Hidrolik kit :
1. Hydraulic power pack
Fungsi : sebagai sumber energi
2. Pressure relief valve
Fungsi : untuk mengatur tekanan fluida
3. 4/3 way DCV
Fungsi : mengatur fluida akan melakukan kerja dengan 3 kebebasan yaitu
mengarahkan ke kiri, ke kanan dan netral untuk motor dan naik, turun dan netral
untuk beban 4kg
4. 4/2 way DCV
Fungsi : mengatur fluida akan melakukan kerja dengan 2 kebebasan yaitu
mengarahkan ke kiri atau ke kanan untuk motor dan naik-turun untuk beban 4kg
5. Counter ballance / squence valve
Fungsi : mengartur tekanan untuk mengurutkan kerja yaitu menggerakkan
cylinder hydraulic yang satu dan yang lain
6. Pilot operated
Fungsi : agar cairan dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada
arah lawannya
7. Flow control valve
Fungsi : sebagai media untuk mengontrol atau mengendalikan kecepatan datangnya fluida
8. Motor
Fungsi : sebagai media untuk menampilkan arah gerak aliran fluida apakah
searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam
9. Beban 4kg
Fungsi : sebagai beban dalam percobaan
10. Double acting cylinder
Fungsi : tabung yang memiliki 2 fungsi yaitu menaikkan dan menurunkan
beban
11. Selang
Fungsi : sebagai media saluran fluida (air)
5.2 Saran
1. Sebaiknya
praktikan selanjutnya membawa air Aqua untuk mengisi tabung Hidrolik Power Pack
2. Sebaiknya
praktikan selanjutnya mengetahui prosedur percobaan
3. Sebaiknya
praktikan selanjutnya lebih aktif selama masa praktikum
DAFTAR
PUSTAKA
Daugherty,Robert L.1985.FLUID MECHANICS WITH
ENGINEERING APLLICATION. Eighth Edition. Mc Graw-Hill : USA.
Page : 23
Halliday,David.1985.FISIKA.Edisi ke 3 Jilid 1.Penerbit
Erlangga : Jakarta.
Halaman : 562-567
Triatmodjo,
bambang. 1993. “HIDRAULIKA I”. Beta offset. Yogyakarta.
Halaman
: 1-5