BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Osilator adalah
suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah
secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida,
gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi
gergaji. Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar,
yaitu: Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik
resistansi negatif, dan lazimnya menggunakan diode terobosan dan UJT.
Osilator juga dapat digunakan untuk mendeteksi dan
menentukan jarak dengan gelombang mikro (radar) ataupun gelombang ultrasonic
(sonar). Selain itu hampir semua alat digital seperti jam tangan, digital
kalkulator, computer, alat- alat pembantu computer, dan sebagainya menggunakan
osilator. Jelaslah osilator memegang peranan amat penting dalam dunia
elektronik. Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan
televisi, dalam radar dan dalam berbagai system komunikasi.
Untuk berbagai keperluan dalam rangkaian
elektronika, sinyal listrik yang osilasi sangat diperlukan. Yakni misalnya
dalam menghasilkan frekuensi-frekuensi tertentu. Oleh sebab itu diperlukan
suatu rangkaian penghasil sinyal biasanya berbentuk gelombang sinusoidal.
Rangkaian tersebut dinamakan rangkaian osilasi
Banyak rangkaian
yang dapat dipakai untuk membangkitkan gelombang sinus. Dan yang paling populer
adalah Osilator Clapp, Osilator Colpitt, Osilator kristal, dan jembatan Wien.
Setiap tipe mempunyai keuntungan khusus dan daerah penerapan
masing-masing.Jembatan Wien banyak dipakai dalam osilator frekuensi audio
terutama karena kemantapan frekuensinya yang baik dan relatif mudah dibuat. Oleh
karena itu digunakan osilator untuk dapat melihat keluaran dari rangkaian
osilator yang berupa gelombang gigi gergaji. Sehingga dari percobaan ini kita
nantinya akan mengetahui prinsip kerja dari osilator dan juga dapat mengetahui
aplikasinya.
1.2
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
prinsip kerja osilator
2.
Untuk mengetahui
aplikasi osilator dalam elektronika
3.
Untuk mengetahui
cara kerja IC Timer 555
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Osliator merupakan piranti elektronik yang menghasilkan
keluaran bentuk isyarat tegangan. Bentuk isyarat tegangan terhadap waktu ada
bermacam-macam, yaitu bentuk sinusoida, persedi, segitigam gigi gergaji atau
denyut.
Osilator berbeda dengan penguat, oleh karena penguat
memerlukan isyarat masukan untuk meghasilkan isyarat keluaran.Pada osilator taka da isyarat masukan hanya ada
isyarat keluaran saja, yang frekuensi dan amplitude dapat dikendalikan. Seringkali
suatu penguat secara tak disengaja menghasilkan keluaran tanpa masukan dengan
frekuensi yang nilainya tak dapat
dikendalikan. Dalam hal ini penguat dikatakan berosilasi.
Osilator
digunakan secara luas sebagai sumber isyarat untuk menguji suatu rangkaian
elektronik.Osilator seperti ini disebut pembangkit isyarat, atau pembangkit
fungsi jika isyarat keluarannya mempunyai berbagai bentuk. Osilator juga
digunakan pada pemancar radio dan televise, dan juga dalam komunikasi radio,
gelombang mikro, maupun optic untuk menghasilkan gelombang elektromagnetik yang
dapat ditumpangi berbagai informasi.
Pesawat penerima radio dan televisi juga
menggunakan osilator untuk mengolah isyarat yang datang.Isyarat yang datang ini
dicampur dengan isyarat dari osilator local sehingga menghasikan isyarat
pembawa informasi dengan frekuensi lebih rendah. Isyarat yang terakhir ini
dikenal sebagai isyarat if (intermesiete frequency).
Osilator
juga digunakan untuk mendeteksi dan menentukan jarak dengan gelombang mikro
(radar) ataupun gelombang ultrasonic (sonar). Selain itu hamper semua alat
digital seperti jam tangan, digital kalkulatr, computer, alat- alat pembanu
computer, dan sebagainya menggunakan osilator. Jelaslah osilator memegang
peranan amat penting dalam dunia elektronik. Pada dasarnya ada tiga macam
osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator relaksasi.Dua yang
pertama menghasilkan isyartat berbentuk sinus sedangkan osilator relaksasi menghasilkan
isyarat persegi segitiga, gigi gergaji atau pulsa.
Osilator
RC menggunakan hambatan R dan kapasitansi C untuk mengatur frekuensi. Isyarat
yang dihasilkan dapat diusahakan agar berbentuk sinusoida. Osilator ini
menggunakan balikan positif yang bersifat reaktif, sehingga kondisi osilasi,
yaitu
hanya berlaku untuk satu nilai frekuensi, yang
berakibat isyarat keluaran berbentuk sinusoida. Ada beberapa macam osilator RC
yaitu osilator jembatan RC, osilator jembatan Wien dan osilator T-kembar.
Osilator jembatan Wien. Suatu
perbaikan daripada osilator jembatan RC. Osilator jembatan Wien dapat
dikendalikan dengan menggunakan pengatur penguatan otomatik agar mempunyai
amplitudo yang tetap terhadap waktu. Satu
masalah yang timbul pada osilator RC adalah mengenai kemantapan osilator. Suatu
osilator dikatakan tak mantap jika amplitudo isyarat keluaran terus naik
sehingga akhirnya tergunting, atau osilasi tertekan sehingga tak keluar
isyarat. Pembahasan kemantapan osilator memerlukan pengertian teori kontrol,
tetapi di sini dapat disimpulkan hal berikut. Jika penguatan kurang dari 3,
osilasi akan mati dan jika lebih dari 3, isyarat keluaran akan terus menerus
membesar sehingga tergunting. Akibatnya, keluaran tak lagi berbentuk sinusoida.
Agar penguatan tetap mempunyai nilai
diperlukan usaha untuk mengatur penguatan
secara otomatik.
Osilator
RC digunakan untuk menghasilkan isyarat sinusoida frekuensi rendah yaitu di
bawah 500 KHz. Osilator RC tidak menggunakan inductor, dan frekuensi dapat diubah
dengan mengatur hambatan suatu potensiometer. Kita akan membahas osilator LC
dengan osilasi yang diperoleh melalui rangkaian LC parallel. Osiltor LC
digunakan untuk memperoleh isyarat sinusoida dari frekuensi audio hingga
frekuensi radio, bahkan sampai frekuensi gelombang mikro.
Osilator
Hartley salah satu rangkaian yang merupakan penjelmaan rangkaian dasar osilator
dikenal sebagai osilator Hartley. Osilator Hartley dinyalakan dan dimatikan
secara berkala oleh rangkaian R dan
,
sehingga osilator menghasilkan bunyi yang mirip suara anak ayam. Timbulnya
bunyi tersebut dapat kita terangkan sebagai berikut. Sewaktu kapasitor
belum terisi muatan listrik, osilator bekerja
sehingga menghasilkan suara. Kapasitor
diisi muatan lewat
dan R sehingga tegangan di basis naik. Suatu
saat
transistor melampaui 0,6 volt, transistor akan
menjenuhkan sehingga osilasi berhenti. Pada saat yang sama perubahan arus yang
mendadak menghasilkan tegangan imbas pada
,
yang juga akan mengakibatkan tegangan yang berlawanan pada
.
Akibatnya muatan positif kapasitor
akan ditarik melalui
sehingga kosong. Pada saat itu osilator
bekerja lagi sehingga menghasilkan bunyi. Demikian terus terjadi secara
berulang-ulang. Suatu modifikasi lain lagi dari osilator Hartley digunakan
untuk mikrofon FM. (Sutrisno, 1987)
Osilator
harmonik sederhana tinjaulah sebuah partikel yang berosilasi, bergerak
bolak-balik di sekitar titik seimbang melalui potensial yang berubah-ubah
menurut U
(x) =
k
(2.1) F(x)
= -dU/dx = - d (
k
/dx
= - kx
(2.2)
Partikel yang berosilasi demikian disebut osilator harmonic sederhana dan
geraknya disebut gerak harmonic sederhana. Seperti di tunjukkan, dalam gerak
yang demikian kurva tenaga potensial berubah menurut kuadrat simpangan, dan
seperti ditunjukkan , gaya yang bekerja pada partikel sebanding dengan
simpangan, tetapi arahnya berlawanan. Dalam gerak harmonic sederhana batas
osilasinya berjarak sama terhadap titik seimbang. Tidak demikian halnya dengan
gerak yang lebih umum, yang walaupun harmonic, bukanlah harmonic sederhana.
Besar simpangan maksimum, yaitu besaran
disebut amplitude gerak harmonic sederhana dan selalu diambil harga positif
nya. Jadi,
sebuah benda bermassa m yang diikatkan pada pegas ideal dengan konstanta gaya k
dan beban bergerak di atas permukaan horizontal tanpa gesekan merupakan salah
satu contoh osilator harmonic sederhana. Jika benda menyimpang ke kanan gaya yang dilakukan oleh gaya pegas
berarah kekiri dan di berikan oleh F= - kx. Jika benda menyimpang ke kiri gaya
yang berarah ke kanan juga di berikan
oleh F = - kx. Dalam kedua hal ini gayanya adalah gaya pemulihan dan
gerak benda yang berosilasi ini adalah gerak harmonic sederhana. Persoalan osilator harmonic sederhana menjadi
penting karena dua alasan yang berikut : pertama, kebanyakan persoalan yang
menyangkut getaran mekanis, untuk amplitude yang kecil kembali menjadi osilator
harmonic sederhana atau kombinasi getaran yang demikian. Hal ini sama saja
dengan mengatakan bahwa jika kita meninjau sebagian kecil kurva gaya pemulih
(di sekitar titik asal), maka bagian ini akan mendekati bentuk garis lurus yang
merupakann ciri khas gerak harmonic sederhana. Atau, dengan perkataan lain,
kurva tenaga potensial untuk gerak osilasi umum, yang di berikan, akan menjadi
seperi gambar 15-3b untuk osilasi harmonic sederhana jika amplitude getarannya
di buat cukup kecil di sekitar posisi O. Kedua,
seperti telah kita sebutkan, persamaan seperti muncul dalam banyak persoalan
fisis seperti misalnya dalam bidang akustika, optika, mekanika, rangkaian
elektris, dan bahkan dalam fisika atom.Osilator harmonic sederhan menunjukkan
ciri yang biasa dijumpai dalam banyak sistem fisis. Persamaan F = - kx
merupakan hubungan empiris yang dikenal sebagai hukum Hooke. Hubungan ini
merupakan hal khusus dari hubungan untuk deformasi benda elastic yang lebih
umum, yang diungkapkan oleh Robert Hooke (1635-1703). Hubungan ini di penuhi
oleh pegas dan benda elastic lain. (David
Halliday, 1978) Sebuah multivibrator adalah sebuah
sirkuit elektronik yang digunakan untuk
mengimplementasikan berbagai sederhana multi- sistem -state seperti osilator, timer dan
sandal jepit. Hal ini ditandai dengan perangkat dua penguatan (transistor, tabung elektron atau perangkat
lain) lintas ditambah dengan resistor atau kapasitor. Nama "multivibrator" awalnya diterapkan pada bebas menjalankan
versi osilator sirkuit karena gelombang
keluaran yang kaya
akan harmonik. Beberapa jenis umum dari sirkuit multivibrator adalah: Tabung vakum asli Abraham-Bloch multivibrator sirkuit, dari
1919 kertas mereka • astabil, di mana sirkuit tidak stabil baik negara-itu terus
beralih dari satu negara ke yang lain. Ini berfungsi sebagai osilator relaksasi.
• monostabil, di mana salah satu negara stabil, tapi negara
lain tidak stabil (transient). Pemicu pulsa menyebabkan sirkuit untuk memasuki negara
tidak stabil. Setelah memasuki negara tidak stabil, rangkaian akan kembali ke keadaan
stabil setelah waktu yang ditetapkan. seperti rangkaian berguna untuk menciptakan
suatu periode waktu durasi tetap dalam menanggapi beberapa peristiwa eksternal.
sirkuit ini juga dikenal sebagai satu tembakan.
• Bistable, di mana sirkuit stabil baik negara. Hal ini dapat
berubah dari satu keadaan ke yang lain dengan memicu pulsa eksternal. sirkuit
ini juga dikenal sebagai flip-flop. Hal ini dapat digunakan untuk menyimpan satu
bit informasi.
Multivibrators menemukan
aplikasi dalam berbagai sistem di
mana gelombang persegi
atau interval waktunya diperlukan. Misalnya, sebelum
munculnya sirkuit murah terpadu, rantai multivibrators ditemukan digunakan
sebagai pembagi frekuensi. Sebuah multivibrator bebas
berjalan dengan frekuensi satu-setengah sampai sepersepuluh dari frekuensi
referensi akan akurat mengunci frekuensi
referensi. Teknik ini digunakan
dalam organ elektronik awal, untuk
menyimpan catatan dari oktaf yang
berbeda secara akurat selaras. Aplikasi
lain termasuk sistem
televisi awal, di
mana berbagai garis dan
bingkai frekuensi yang terus disinkronkan dengan pulsa termasuk
dalam sinyal video.
Sebuah tabung vakum
Abraham-Bloch multivibrator oscillator, Prancis, 1920. harmoniknya yang digunakan untuk
mengkalibrasi wavemeter (pusat). Multivibrator
sirkuit klasik (juga disebut multivibrator piring-coupled) pertama kali
dijelaskan oleh Henri Abraham dan Eugene Bloch di Publikasi 27 dari Perancis
Ministère de la Guerre, dan dalam Annales de Physique 12, 252 (1919).
Multivibrator astabil terdiri
dari dua tahap penguatan terhubung dalam
umpan balik positif oleh dua
jaringan kopling kapasitif-resistif. Unsur-unsur memperkuat mungkin persimpangan atau transistor
efek medan, tabung vakum, penguat
operasional, atau jenis lain dari amplifier. Contoh diagram di
sebelah kanan menunjukkan bipolar junction transistor. Rangkaian ini biasanya diambil dalam bentuk simetris
sebagai pasangan lintas digabungkan. Dua terminal output dapat didefinisikan
pada perangkat aktif, yang akan memiliki negara yang saling melengkapi; satu akan
memiliki tegangan tinggi sementara yang lain memiliki tegangan rendah, (kecuali
selama transisi singkat dari satu negara ke yang lain).
Durasi state 1 (output rendah) akan berhubungan dengan waktu konstan R2C1
karena tergantung pada pengisian C1, dan durasi negara 2 (output tinggi) akan
berhubungan dengan waktu konstan R3C2 karena tergantung pada pengisian C2.
Karena mereka tidak perlu sama, sebuah siklus asimetris mudah dicapai. (https://en.wikipedia.org/wiki/Multivibrator)
BAB
3
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Komponen dan Peralatan
3.1.1 Komponen dan Fungsi
1.
IC Timer 555
Fungsi: Sebagai multivibrator dan untuk membuat
modulator lebar pulsa
2.
Resistor (470 K
, 10 K
, 210 K
)
Fungsi: Sebagai pengatur waktu
3.
Kapasitor (10
F)
Fungsi: Sebagai pengatur waktu
3.1.2 Peralatan dan Fungsi
1.
Protoboard
Fungsi: Sebagai tempat merangkai
sementara
2.
PSA
Fungsi: Sebagai sumber tegangan
yang mengubah aliran listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran
listrik PLN menjadi arus searah (DC)
3.
Penjepit Buaya
Fungsi: Untuk menghubungkan PSA dengan rangkaian
4.
Kabel penghubung
Fungsi: Untuk menghubungkan kutub
positif dan negatif antar peralatan
5.
Cok Sambung
Fungsi: untuk menghubungkan
peralatan ke sumber PLN
6.
Jumper
Fungsi: Untuk menghubungkan
komponen dalam rangkaian
7.
Multimeter Digital
Fungsi: untuk mengukur tegangan
8.
Stopwatch
Fungsi:
untuk menghitung waktu terjadinya osilasi
9.
LED
Fungsi: sebagai indikator cahaya
3.2 Prosedur Percobaan
1.
Disediakan komponen dan peralatan yang
akan digunakan
2.
Diukur komponen menggunakan multimeter
untuk melihat baik-buruknya komponen
3.
Dihubungkan
kaki 4 dan kaki 8 IC 555 menggunakan jumper pada protoboard
4.
Dihubungkan
kaki 2 dan kaki 6 IC 555 menggunakan jumper
5.
Dihubungkan
kaki negatif R1 = 10 K
ke kaki 8 IC dan
kaki positifnya ke kaki 7 IC
6.
Dihubungkan kaki negatif R2 =
470 K
ke kaki 7 IC dan kaki positifnya ke kaki 6 IC
7.
Dihubungkan kaki negatif kapasitor 10
F pada kaki 1 IC dan positifnya ke kaki 2
IC
8.
Dihubungkan kutub positif dari PSA ke
Vcc.
9.
Dihubungkan kutub negatif dari PSA ke
kutub negatif osiloskop.
10.
Dihubungkan ground pada PSA ke semua ground pada rangkaian.
11.
Dihubungkan kutub positif osiloskop ke
kaki 3.
12.
Dilihat output percobaan pada layar
osiloskop yaitu berupa gelombang.
13.
Dihitung waktu Ton garis
gelombang naik dan waktu Toff garis gelombang turun.
14.
Dicatat hasil data percobaan pada kertas
data.
15.
Digambar grafik pada kertas millimeter.
16.
Diulangi percobaan dengan mengganti
prosedur no.3 dan no.4 yaitu dengan mengganti R1 (1500
, 4700
), R2 (4700
, 6800
), dan nilai C tetap
secara bergantian.
17.
Dimatikan osiloskop.
BAB 4
HASIL DAN ANALISA
4.1. Data Percobaan
-
4.2. Analisa Data
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika
yang menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan
amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk
Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak (Square Wave) dan Gelombang
Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus searah atau DC dari
pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian Osilator menjadi
sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang
periodik dengan amplitudo konstan.
Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian
Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan “Frekuensi”.
Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan
Karakteristik Frekuensi keluaran yang dihasilkannya. Berikut dibawah ini adalah
Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi keluaran.
a.
Osilator
Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
b.
Osilator
Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan frekuensi
Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
c.
Osilator
Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
Rangkaian Osilator banyak digunakan dalam
perangkat-perangkat Elektronika seperti Pemancar Radio, Pemancar Televisi, Jam,
Beeper dan Konsol video Games.
Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau
desahan kecil yang berasal dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau
Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil akan terjadi, desah kecil
tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal,
jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan)
tersebut, maka Osilasi akan terjadi.
4.3. Gambar Percobaan
BAB 5
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
1.
Prinsip kerja osilator adalah sebagai
berikut:
Dengan menggunakan penguat atau
dapat digunakan dengan Op-Amp sebagai penguat pembalik. Hal tersebut tidak
hanya dapat memperkuat sinyal input, tetapi juga dapat menggeser fasa
. Namun, umpan balik
dapat menghasilkan osilasi dan kita harus dapat memiliki umpan balik positif
dengan jumlah yang cukup. Umpan balik positif dapat terjadi jika hanya tegangan
kembali ke fasa dengan sinyal input yang aslinya.
2.
Osilator digunakan secara luas sebagai
sumber isyarat untuk menguji suatu rangkaian Elektronik. Osilator seperti ini
disebut pembangkit isyarat, atau pembangkit fungsi jika isyarat keluarannya
dapat mempunyai berbagai bentuk. Osilator juga digunakan pada pemancar radio
dan televisi, dan juga dalam komunikasi radio. Gelombang mikro, maupun optik
untuk menghasilkan grlombang elektromagnetik yang dapat ditumpangi berbagai
informasi.
3.
Rangkaian
internal IC Timer 555 langsung bekerja ketika tegangan catuan
dikenakan pad Vcc dan groundnya. Rangkaiannya akan selalu berubah-ubah terhadap
waktu.
Rangkaian internal IC Timer 555
merupakan rangkaian timer monostable,
yang bekerja dengan memanfaatkan dengan prinsif pengisian
dan pengosongan dari kapasistor melalui resistor luar,yang akan menghasilkan
pulsa tunggal dengan lama tertentu pada keluaran pin 3,
jika 2 dari komponen ini di picu.
5.2 Saran
1.
Sebaiknya praktikan selanjutnya mengerti rangkaian percobaan
2.
Sebaiknya praktikan selanjutnya memahami menghubungkan rangkaian pada osiloskop
3.
Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui fungsi dari kaki-kaki IC 555
DAFTAR
PUSTAKA
Halliday, D.
1978. FISIKA. Erlangga : Jakarta
Halaman : 607 - 609
Sutrisno, 1987. ELEKTRONIKA TEORI DAN
PENERAPANNYA. Jilid 2. ITB: Bandung
Halaman : 154-170
(https://en.wikipedia.org/wiki/Multivibrator)
21
Maret 2016
19:30 WIB
1.
Cari
teori tentang osilator yang bersesuaian dengan tujuan praktek:
Jawab:
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika
yang menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan
amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk
Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak (Square Wave) dan Gelombang
Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus searah atau DC dari
pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian Osilator menjadi
sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang
periodik dengan amplitudo konstan.
Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian
Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan “Frekuensi”. Berikut ini adalah
pengertian dari ketiga istilah penting tersebut.
a.
Periodik
adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau waktu yang
dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan dengan t
dengan satuan detik (second).
b.
Amplitudo
adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan dalam suatu
getaran.
c.
Frekuensi
adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan frekuensi adalah
Hertz.
Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan
Karakteristik Frekuensi keluaran yang dihasilkannya. Berikut dibawah ini adalah
Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi keluaran.
d.
Osilator
Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
e.
Osilator
Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan frekuensi
Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
f.
Osilator
Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
Rangkaian Osilator banyak digunakan dalam
perangkat-perangkat Elektronika seperti Pemancar Radio, Pemancar Televisi, Jam,
Beeper dan Konsol video Games.
Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau
desahan kecil yang berasal dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau
Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil akan terjadi, desah kecil
tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal,
jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan)
tersebut, maka Osilasi akan terjadi.
2.
Siapkan
lembaran data IC NE atau LM 555 !
Jawab
:
Terlampir
1. Apa itu osilator!
Jawab : Osilator adalah suatu
rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara
periodik dengan waktu.
2. Apa yang dimaksud dengan osilator monostable, abstable,
frekuensi, waktu dan duty cycle!
Jawab :
Osilator Monostable : komponen elektronika yang satu
sirkuitnya stabil tetapi satu lagi tidak stabil
Osilator Abstable : komponen elektronika yang kedua
sirkuitnya tidak stabil
Frekuensi : banyaknya getaran yang dihasilkan dalam satu
sekon
Waktu : lamanya getaran yang terjadi pada suatu sistem
Duty Cycle : perbandingan antara high pulsa dengan low
pulsa
3. Apa yang kalian ketahui tentang IC 555 dan apa itu
resistor dengan warna warnanya!
Jawab :
Gambar IC 555
Resistor : komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatan
4.
Buat
kalimat pertama bab2 kalian!
Jawab : Osilator merupakan
piranti elektronik yang menghasilkan keluaran bentuk isyarat tegangan.
5. Tuliskan Peralatan dan Fungsi !
Jawab :
1.
Protoboard
Fungsi: Sebagai tempat merangkai
sementara
2.
PSA
Fungsi: Sebagai sumber tegangan
yang mengubah aliran listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran
listrik PLN menjadi arus searah (DC)
3.
Penjepit Buaya
Fungsi: Untuk menghubungkan PSA dengan rangkaian
4.
Kabel penghubung
Fungsi: Untuk menghubungkan kutub
positif dan negatif antar peralatan
5.
Cok Sambung
Fungsi: untuk menghubungkan
peralatan ke sumber PLN
6.
Jumper
Fungsi: Untuk menghubungkan
komponen dalam rangkaian
7.
Multimeter Digital
Fungsi: untuk mengukur tegangan
8.
Stopwatch
Fungsi:
untuk menghitung waktu terjadinya osilasi
9.
LED
Fungsi: sebagai indikator cahaya