Misteri Yang Belum Terpecahkan Dalam Fisika
Pada tahun 1900, seorang fisikawan Inggris bernama Lord Kelvin
mengatakan, "Tidak ada yang baru untuk ditemukan dalam fisika sekarang,
Semua yang tersisa adalah pengukuran..". Dalam tiga dekade, mekanika
kuantum dan teori relativitas Einstein telah merevolusi keadaan di
lapangan.
Hari ini, tidak ada fisikawan yang berani menegaskan
bahwa pengetahuan fisik kita tentang alam semesta hampir selesai.
Sebaliknya, setiap penemuan baru tampaknya untuk membuka pertanyaan
fisika lebih dalam. Dari penemuan yang baru tersebut melahirkan beberapa
misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini salah satunya adalah :
Dark Energy ( Energi gelap )
Meskipun gravitasi menarik ke dalam pada ruang-waktu, gravitasi itu
terus berkembang lebih cepat dan lebih cepat lagi. Untuk menjelaskan hal
ini, astrofisikawan telah mengusulkan "agen" yang tidak terlihat yang
bergerak melawan gravitasi dengan mendorong ruang-waktu keluar. Mereka
menyebutnya energi gelap (Dark Energy). Dalam model yang paling bisa
diterima secara luas dari energi gelap adalah properti yang melekat pada
ruang itu sendiri, yang memiliki "tekanan negatif" untuk mengemudikan
ruang secara terpisah.
Berdasarkan pengamatan tingkat ekspansi,
para ilmuwan tahu bahwa jumlah dari semua energi gelap harus membuat
lebih dari 70% dari total isi alam semesta. Tapi tidak ada yang tahu
bagaimana mencarinya. Para peneliti terbaik telah mampu melakukan
penelitian dalam beberapa tahun terakhir, dan hasilnya adalah kecil
kemungkinan dimana energi gelap mungkin bersembunyi.
Sampai saat
ini, energi gelap hanya bisa dipelajari lewat pengamatan astronomi. Dan
yang paling besar prospek pengamatan untuk mempelajari energi gelap ini
adalah lewat pengamatan supernova. Alat yang paling efektif untuk
mempelajari supernova ini adalah teleskop yang berada di luar angkasa,
teleskop Hubble. Hubble bisa difungsikan menjadi mesin pemburu supernova
yang amat penting bagi mempelajari energi gelap. Ini dibuktikan (antara
lain) lewat pemakaian Hubble oleh Reiss dan timnya untuk menentukan
epoch transisi dimana energi gelap mulai mendominasi alam semesta.
Sayangnya dengan diberhentikannya perawatan Hubble maka umur teleskop
Hubble hanya sampai sekitar tahun 2007-2008. Dan dengan kehilangan alat
penting mempelajari energi gelap, kemajuan pengertian kita tentang
energi gelap tidak akan secepat yang seharusnya kita bisa dengan
teknologi yang kita punya saat ini.
Dengan mempelajari energi
gelap ini, kita bisa mengetahui bagaimana ujung dari evolusi alam
semesta. Pengamatan persamaan keadaan energi gelap juga bisa berpengaruh
pada fisika teori / fisika partikel, dan pada relativitas umum. Jika
kita bisa menentukan nilai dari persamaan keadaan energi gelap, kita
bisa menentukan apa sebenarnya energi gelap itu. Dan jika energi gelap
itu memiliki persamaan keadaan w = -1, maka energi gelap adalah
konstanta kosmologi, dan kita masih harus berurusan dengan fine-tuning
problem dan coincidence problem. Jika w < -1 maka kita akan menemukan
masalah dalam teori relativitas umum pada skala amat besar.